Gapura Wringin Lawang, Jejak Kejayaan Majapahit
Gapura
Wringin Lawang adalah sebuah gapura peninggalan kerajaan Majapahit abad
ke-14 yang berada di Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Bangunan ini terletak tak jauh ke
selatan dari jalan utama di Jatipasar.
Dalam bahasa Jawa, Wringin Lawang berarti 'Pintu Beringin'.
Dalam bahasa Jawa, Wringin Lawang berarti 'Pintu Beringin'.
Struktur dan fungsi bangunan
Gapura agung ini terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Gerbang ini lazim disebut bergaya candi bentar atau tipe gerbang terbelah. Gaya arsitektur seperti ini diduga muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur Bali. Kebanyakan sejarawan sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju kompleksbangunan penting di ibu kota Majapahit. Dugaan mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak spekulasi, salah satu yang paling populer adalah gerbang ini diduga menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
Gapura agung ini terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Gerbang ini lazim disebut bergaya candi bentar atau tipe gerbang terbelah. Gaya arsitektur seperti ini diduga muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur Bali. Kebanyakan sejarawan sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju kompleksbangunan penting di ibu kota Majapahit. Dugaan mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak spekulasi, salah satu yang paling populer adalah gerbang ini diduga menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar