Menguak Misteri Harta Karun Gaib |
Harta karun gaib baik berupa emas, uang dll memang selalu
menarik perhatian banyak orang. Bukan rahasia lagi, dikalangan petinggi
negara pun kerap berburu harta yang tak tampak ini entah dengan tujuan
memperkaya diri ataupun untuk dengan niatan membantu keterpurukan
ekonomi negara.
Nah, pertanyaan adalah benarkah harta karun gaib itu benar-benar tersedia di alam sana?
Jawabannya sebenarnya cukup mudah, yaitu memang harta karun tersebut
benar adanya karena sejumlah orang telah banyak yang berhasil
mengambilnya. Hanya saja mengambil harta tersebut tidaklah semudah
membalikan telapak tangan!
Saking banyaknya orang yang tergiur harta ini terlebih ditengah
kesulitan ekonomi yang memuncak maka banyak pula bermunculan aksi
penipuan orang-orang yang mengaku paranormal yang mampu menarik harta
karun yang biasanya berupa uang atau emas. Padahal orang tsb bukanlah
paranormal sejati dan hanya penipu ulung saja yang akhirnya akan
memperburuk citra paranormal yang baik-baik.
Sindikat ini tidak hanya dilakukan oleh seorang pelaku saja melainkan
beberapa orang yang akan berpura-pura sebagai pasien/klien yang mengaku
berhasil menarik harta karun tsb. Biasanya dalam menipu, mereka membawa
mobil bagus untuk ditunjukan kepada calon korbannya. Setelah korban
terpengaruh maka ia pun akan menyiapkan banyak uang sebagai biaya
penarikan harta karun tsb. Ujung-ujungnya adalah korban gagal mendapat
harta karun dan para pelaku pun raib entah kemana.
Dari hasil perbincangan dengan beberapa praktisi supranatural, dapat
diambil kesimpulan bahwa harta karun gaib itu sendiri dibagi 2 yaitu
yang berasal dari golongan hitam dan putih.
1. Harta karun dari golongan hitam berasal dari
mahluk halus sebangsa jin kafir, siluman ataupun iblis. Ritual ini biasa
dinamakan pesugihan, biasanya mahluk yang ditemui berwujud menyeramkan
atau ada unsur hewannya meski ada juga yang menampakan diri dgn tidak
menyeramkan. Para pelaku harus memuja mereka dan sama sekali tidak boleh
menyebut-nyebut kata-kata kalimah-kalimah suci. Jika dalam ritual tsb
misalnya beristigfar ataupun mengucap subhanallah maka dipastikan akan
gagal ritualnya.
Bagi yang berhasil mendapat harta dari jalan hitam ini maka biasanya
mereka harus 'memberi makan' kepada mahluk tersebut yang disebut tumbal
berupa nyawa keluarga, teman atau musuh mereka. Harta karun dari
golongan hitam relatif jauh lebih mudah didapat dibandingkan harta dari
golongan putih karena orang berhati jahat pun bisa melakukannya.
2. Harta karun dari golongan putih berasal dari
khodam malaikat ayat-ayat tertentu dalam kitab suci Al Quran. Untuk
mendapatkan harta karun ini kesulitannya lumayan tinggi karena kita
harus benar-benar memiliki ahlak yang baik dan lebih utama lagi yang
sedang terdesak kebutuhan ekonomi. Bagi yang niatnya cuma ingin kaya
raya jangan harap berhasil melakukan ritual ini. Niatnya harus baik!
misalnya untuk membayar hutang-hutang yang menumpuk yang bisa
mengakibatkan kehancuran rumah tangga, agar terhindar dari putus
asa/bunuh diri akibat tekanan ekonomi, agar tidak menggadaikan iman
ataupun untuk mendapat modal bisnis guna membangun lapangan kerja.
Tapi niat baik saja juga belum cukup. 2.5% dari hasil penarikan harta
tersebut harus disumbangkan kepada yang yang berhak, selain itu
penggunaan harta tsb tidak boleh untuk kemaksiatan. Harta karun dari
golongan putih tidaklah memakai tumbal nyawa. Pengorbanan yang kita
lakukan hanyalah berupa perangkat ritual spt minyak tertentu dan
mewiridkan amalan tertentu (pengorbanan biaya, tenaga dan waktu).
Amalan yang dilakukan semuanya meminta kepada Allah dan tidak ada
pemujaan kepada mahluk halus. Jika Allah mengijinkannya maka akan diutus
khodam untuk menemui orang yang membutuhkan tsb. Disebutkan pula oleh
banyak praktisi supranatural, dana ini berasal dari orang kikir yang
tidak berzakat atau bersedekah misalnya mereka akan kehilangan uang
sejumlah tertentu dengan berbagai cara yang kemudian akan berpindah ke
alam gaib. Hal ini disebabkan karena 2.5% kekayaan kita sesungguhnya
bukanlah hak kita melainkan harus diberikan kepada mereka yang
membutuhkan.
Dalam hal penarikan dana gaib, besarnya uang ditentukan oleh
kebutuhan orang tersebut misalnya 100jt, 500jt, 1M dll. Jadi tidak boleh
rakus dalam meminta dana. Ketika bertemu khodam itulah kita
mengutarakan berapa kebutuhan kita sesungguhnya. khodam yang ditemui
biasanya berwujud orang yang nampak sangat berwibawa dan sorot mata yang
tajam. Ketika bertemu sama sekali tidak boleh takut/gentar apalagi lari
karena dipastikan ritualnya akan gagal. Ritual ini pun hanya berlaku
sekali seumur hidup saja. Bagi yang sudah pernah berhasil mendapatkan
dana maka tidak bisa lagi melakukan permohonan.
Mungkin diantara kita banyak yang bertanya, jika memang dana gaib itu
ada kenapa tidak paranormal itu saja yang mengambilnya sendiri?
jawabannya adalah karena dana tersebut hanya untuk mereka yang memenuhi
persyaratan atau berhak saja. Jadi sesakti apapun paranormal tsb, ia
tetap tidak akan berhasil jika memang Allah menilai paranormal tsb tidak
berhak mendapatkannya. Jadi biasanya paranormal hanya sekedar perantara
untuk memberikan jalan/ritual/tata cara memohon rejeki dana gaib
langsung ke Allah.
Dari penjelasan ini maka semoga kita dapat membedakan mana yang haq
dan batil. Sebisa mungkin hendaknya kita berusaha mencari rejeki dengan
cara bekerja atau berbisnis, namun jika segala usaha kita menemui jalan
buntu atau bahkan kehancuran maka tiada guna berputus asa apalagi bunuh
diri atau menggadaikan iman karena sesungguhnya harapan masih selalu
akan ada dengan jalan memohon kepada-Nya.
|
Sabtu, 02 Agustus 2014
Menguak Misteri Harta Karun Gaib
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar