Label:
dongeng
Pada jaman dahulu hiduplah seorang pangeran muda yang baik hati dari kerajaan Tirtasa.
Pangeran itu sangat cinta sekali dengan tanaman, hingga dia mempunyai
taman sendiri didalam Kerajaan itu. Saking cintanya pada semua tanaman
pangeran itu diberi kemampuan oleh Sang Pencipta yaitu bisa
berkomunikasi dengan semua tanaman. Karena tingkahnya yang aneh itu
yaitu berbicara sendiri dengan tanaman ketiga sodaranya yang juga
pangeran 1-3 selalu menilai pangeran Genta telah gila.
Hingga suatu hari pangeran Genta
dikucilkan oleh ketiga sodaranya tersebut. Namun pangeran Genta tidak
merasa sakit hati, karena menyadari bahwa setiap orang mempunyai bakat
dan kemampuanya sendiri2. Setiap malam pangeran Genta selalu
mengungkapkan isi hatinya kepada bunga Lonceng kesayanganya yang selalu
senantiasa berada di dalam kamar pangeran Genta. Dan bunga Lonceng pun
tau masalah yang dihadapi oleh pangeran Genta.
Pada suatu malam ke empat pangeran
tersebut dipanggil oleh raja. Raja memberi pesan penting kepada ke empat
putranya itu.yaitu harus bersungguh sungguh dalam melatih kanuragan dan
ilmu perpolitikan sebuah kerajaan, sebab merekalah yang akan mewarisi
tahta kerajaan tersebut. Raja berpesan seperti itu bukan tanpa alasan,
menurut telik sandi kerajaan seberang yaitu Kerajaan Donggala akan melakukan penyerangan terhadap kerajaan mereka dan merebut semua kekuasaan dari kerajaan Tirtasa.
Disaat yang bersamaan ternyata Raja
Donggala ternyata sudah melakukan penyerangan diam diam dengan cara
mengirim sihir terhadap warga kerjaan Tirtasa agar mereka tertidur
pulas. Sihir dikirim dengan bantuan sebuah tongkat kayu pohon asem.
Akhirnya semua warga Tirtasa tertidur
hingga Raja dan keempat pangeran tersebut juga ikut tersihir oleh raja
Donggala. Hingga raja Donggala berhasil merebut kekuasaan kerajaan
Tirtasa, dan menjebloskan raja dan ke empat putranya ke penjara bawah
tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar