Letak
Geografis
Propinsi
Sulawesi Tengah terletak diantara 2022' Lintang Utara dan 3048'
Lintang Selatan, serta 119022' dan 124022' Bujur
timur. Batas-batas wilayahnya:
·
Sebelah Utara
: Laut Sulawesi dan Propinsi Gorontalo
·
Sebelah Timur
: Propinsi Maluku
·
Sebelah
Selatan : Propinsi Sulawesi
Selatan dan Propinsi Sulawesi Tenggara
·
Sebelah Barat
: Selat Makasar
Luas wilayah Sulawesi Tengah 68.059,71 km2, secara
administratip Sulawesi Tengah dibagi dalam Kabupaten, 1 Kotamadya dengan
81 Kecamatan serta 1430 desa/kelurahan definitif dan 10 Unit Pemukiman
Transmigrasi (UPT).
Berdasarkan
elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Propinsi Sulawesi
Tengah terdiri dari:
0 - 100
m = 20,2
%
101
- 500
m = 27,2
%
501
- 1000
m = 26,7
%
1001
m keatas
= 25,9 %
Jarak
antara Ibu Kota Propinsi ke Daerah Tingkat II:
- Palu – Banggai Kepulauan : 710 km
- Palu – Luwuk : 610
- Palu – Morowali : 400
- Palu – Poso : 222
- Palu – Donggala : 36
- Palu – Parimo : 65
- Palu – Tolitoli : 443
- Palu – Buol : 493
Sulawesi
Tengah merupakan propinsi terbesar di pulau Sulawesi, dengan luas wilayah
daratan 68.033 km2 yang mencakup semenanjung bagian timur
dan sebagian semenanjung bagian utara serta kepulauan Togian di Teluk
Tomini dan Kepulauan Banggai di Teluk Tolo, dengan luas wilayah laut
adalah 189.480 km2.
Sulawesi
Tengah yang terletak di bagian barat kepulauan Maluku dan bagian
selatan Philipina membuat pelabuhan di daerah ini sebagai persinggahan
kapal-kapal Portugis dan Spanyol lebih dari 500 tahun yang lampau. Dalam
perjalanannya mengelilingi dunia Francis Drake, dengan kapalnya "The
Golden Hind" singgah di salah satu pulau kecil di pantai timur
propinsi ini selama sebulan pada bulan Januari 1580. Meskipun tidak ada
catatan sejarah, kemungkinan besar pelaut-pelaut Portugal dan Spanyol
menginjak kakinya di negeri ini yang terbukti dengan masih ada pengaruh
Eropa terhadap bentuk pakaian masyarakat hingga dewasa ini.
Setelah
dikuasi oleh Belanda pada tahun 1905 Sulawesi Tengah dibagi menjadi
beberapa Kerajaan kecil, dibawah kekuasaan Raja yang memiliki wewenang
penuh.
Belanda
membagi Sulawesi Tengah menjadi tiga daerah yaitu wilayah barat yang kini
dikenal dengan kabupaten Donggala dan Buol Tolitoli dibawah kekuasaan
Gubernur yang berkedudukan di Ujung Pandang. Di bagian tengah yang
membujur di Donggala kawasan timur dan bagian selatan Poso berada dibawah
pengawasan Residen di Manado, bagian timur dikendalikan dari Baubau.
Pada
tahun 1919 Raja-raja yang masih berkuasa dibawah kekuasaan Belanda
menandatangani suatu perjanjian yang disebut " Korte Verklaring
Renewcame" memperbaharui persekutuan mereka dan seluruh daerah
Sulawesi Tengah dibawah kekuasaan residen di Sulawesi Utara.
Setelah
perang dunia kedua wilayah yang merupakan propinsi Sulawesi Tengah dewasa
ini dibagi menjadi beberapa bagian dan sub bagian hingga pada tahun 1964
terbentuk menjadi propinsi tersendiri yang terpisah dari Sulawesi Utara
yang bergabung sejak 1960.
Akhirnya
tanggal 13 April 1964 diangkatlah Gubernur tersendiri untuk propinsi ini
yang hingga saat ini tanggal tersebut tetap diperingati sebagai hari ulang
tahun propinsi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar