Saya tertarik posting tentang Wentira ini, karena tadi di kantor ada teman yang cerita katanya pamannya pernah jalan-jalan masuk ke kawasan Wentira.
Kawasan Wentira ini sendirinya letaknya di jalan Trans Sulawesi poros Sulawesi Selatan - Sulawesi Tengah, tepatnya di sekitar area Kebun Kopi, tidak ada pemukiman penduduk hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi berwarna keputih-putihan ditandai dengan sebuah jembatan yang konon hanya orang yang mampu melihat hal-hal gaib-lah yang bisa melihat kalau ternyata jembatan itu juga merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan mistis Wentira.
Untuk masuk ke Wentira, tidak sembarangan, hanya yang dikehendaki dan diizinkan oleh penghuni Wentira yang boleh masuk. Nah paman teman saya ini termasuk orang yang diizinkan, karena dia melakukan ritual-ritual ditemani oleh orang2 pintar di sekitar daerah itu. Sementara kalau orang yang dikehendaki biasanya orang yang katanya kalau lewat tidak permisi (kulo nowon) dulu, lewat dengan sombongnya, dan biasanya yang seperti ini tidak pernah lagi kembali keluar. Pernah ada kejadian mobil melintas di tengah jembatan tetapi sebelum sampai diujung jembatan sudah keburu menghilang, kata penduduk skitar masuk kedalam Wentira.
Menurut cerita paman teman saya itu alam di dalam Wentira didominasi warna kuning keemasan dimana penghuninya hidup sangat sejahtera dan tidak ada yang miskin, kehidupan disana laiknya kehidupan normal, semua ada baik gedung, kendaraan dll tapi semuanya serba mewah.
Menurut cerita orang2 di sekitar pegunungan Sulawesi Barat yang katanya juga masuk kedalam area Wentira, kadang2 ada penghuni Wentira yang keluar untuk berbelanja di pasar2 tradisional, ciri-cirinya tidak ada garis pemisah diatas tengah bibir seperti layaknya manusia normal, kalau mereka muncul tetap dilayani tetapi tidak ada yang berani mengganggu.
Sampai sekarang saya masih percaya nggak percaya akan cerita tentang kawasan Wentira ini.
Wallahu alam bis shawab....
Jumat, 03 Januari 2014
Wentira
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar