Sarung Donggala adalah kain tenun khas daerah Donggala , yang disebut Buya Sabe
Bunyi hentakan balida yang bertemu dengan pasak alat tenun tradisional
adalah bunyi suara khas Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Donggala.
Balida adalah sebuah kayu ulin atau ebony panjang yang menjadi pemberat
di tengah lipatan kain tenun saat penenun memasukkan benang-benang.
Buya
Sabe atau Sarung Donggala, yang bahan bakunya benang sutra. Dibuat oleh
para perempuan paruh baya berusia 50 – 60 tahun dan gadis remaja
berusia 12-20 tahun.
Coraknya beragam. Antara lain, kain
palekat garusu, buya bomba, buya sabe, kombinasi bomba dan sabe.Corak
Buya bomba yang paling sulit, dapat membutuhkan waktu pengerjaan hingga
dua bulan. Berbeda dengan corak lainnya hanya minggu saja.
Tenun Buya Sabe bisa ditemukan di sepanjang Limboro, Salu Bomba, Tosale, Towale dan Kolakola di sebelah barat Kota Donggala.
Tenun Buya Sabe bisa ditemukan di sepanjang Limboro, Salu Bomba, Tosale, Towale dan Kolakola di sebelah barat Kota Donggala.
Kembali ke Wisata Sulawesi Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar